Perbedaan Penggunaan Kata Would dan Going To?

Kali ini Peace Kampung Inggris akan membahas perbedaan kata would dan ‘going to’. Mari kita lihat perbedaan diantara kedua bentuk ini. Berikut ini kita memiliki contoh percakapan:

Woman:I’ve just heard – my PhD proposal’s been accepted! I’m going to start my research next year. (Saya baru saja mendengar – pengajuan PhD saya telah diterima! Saya akan mulai riset saya tahun depan)
Man:How exciting! How long is it going to take? (Betapa menyenangkan! Akan mengambil berapa lama itu?)

Wanita pada percakapan di atas telah menggunakan ‘going to’ karena dia sedang membicarakan rencana dimasa depan, itu adalah hal yang sudah pasti akan terjadi. Jadi pria pada percakapan diatas juga menggunakan ‘going to’ karena dia sedang menanyakan lebih jauh tentang informasi yang dimaksud. Kita juga dapat menggunakan ‘going to’ tidak hanya untuk hal yang sudah pasti tapi juga untuk hal yang mungkin akan terjadi. Jadi terkadang kita menggunakan ‘going to’ dengan kalimat conditionals bentuk pertama, untuk mengungkapkan kemungkinan yang kuat. Berikut ini sebuah contoh:

  • If you drink the whole bottle of medicine, it is going to affect you very badly. (Jika anda meminum sebotol penuh obat, itu akan mempengaruhi anda dengan sangat buruk)

Contoh diatas adalah kalimat conditionals bentuk pertama dengan if,  present simple tense dan ‘going to’, sehingga menghasilkan kalimat seperti di atas. Kita juga dapat menggunakan kata kerja bantu (modal verbs) dan kalimat conditionals bentuk pertama seperti berikut:

  • Ifyou drink the whole bottle of medicine, it might affect you very badly. (Jika anda meminum sebotol penuh obat, itu mungkin akan mempengaruhi anda dengan sangat buruk)

Jadi, kata kerja bantu yang digunakan dengan kalimat conditionals bentuk pertama diatas adalah ‘might’, dan itu menunjukkan kemungkinan yang cukup kuat. Sekarang, mari kita lihat kata kerja bantu ‘would’, dan berikut ini adalah contoh percakapan:

Woman:Are you thinking of doing a masters’ degree? (Apakah anda berpikir untuk menjalani gelar-gelar master?)
Man:Oh, they’re so expensive! I can’t afford to stop work, so I’d have to do it part-time. (Oh, mereka sangat mahal! Saya tidak dapat berhenti bekerja, jadi saya harus melakukannya paruh waktu)
Woman:Part-time? How long would it take? (Paruh waktu? Akan mengambil berapa lama?)

 

Kali ini, kita tidak membicarakan tentang rencana, dan kita tidak sedang membicarakan tentang kemungkinan yang kuat. Atau sesuatu yang mungkin akan terjadi. Dengan kalimat ini, kita berbicara tentang kemungkinan, hal yang sedang kita pikirkan, tetapi kita belum membuat rencana atas hal tersebut. Jadi dalam situasi ini, kita menggunakan kata kerja bantu seperti would dan could untuk mengungkapkan suatu kemungkinan yang lebih kecil, atau hal yang tidak memiliki kemungkinan, atau bahkan hal yang mustahil., sepeti yang kita lakukan dengan kalimat conditionals bentuk kedua. Berikut ini adalah contoh kalimat conditionals bentuk kedua dengan kata would untuk mengungkapkan kemungkinan yang kecil:

  • If you drank the whole bottle of medicine, it would affect you very badly. (Jika anda meminum sebotol penuh obat, itu akan mempengaruhi anda dengan sangat buruk)

Kemudian, perbedaan antara would dan ‘going to’ yaitu ‘going to’ digunakan untuk rencana atau hal yang kita pikir mungkin akan terjadi, seperti yang kita lakukan dengan kalimat conditionals bentuk pertama. Tetapi untuk hal yang sepertinya tidak akan terjadi, mustahil, tidak memiliki kemungkinan atau bahkan hanya berbicara tentang mimpi-mimpi dan ide-ide, kita menggunakan kalimat conditionals bentuk kedua dengan would.


Oke, demikian artikel perbedaan kata would dan going to. Semoga bermanfaat.

Sumber: http://www.bbc.co.uk/worldservice/learningenglish/grammar/ask_about_english/080513/

Peace merupakan bimbingan belajar bahasa Inggris yang berlokasi di kampung Inggris Pare, Kabupaten Kediri.